Langsung ke konten utama

Kata Ganti dalam Bahasa Arab [Kata Ganti untuk Allah]

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kalau dalam Bahasa Indonesia kita mengenal kata ganti yang bebas dari orientasi gender, seperti saya, kamu, dia, mereka, dst. Dalam Bahasa Inggris kita belajar kata ganti he untuk laki-laki, she untuk perempuan, dan it yang netral gender. Nah, dalam Bahasa Arab ada dua gender, yaitu mudzakkar (yang menunjukkan laki-laki) dan muannats (yang menunjukkan perempuan).

Kalau dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris dikenal kata ganti tunggal dan jamak, dalam Bahasa Arab dikenal kata ganti tunggal (mufrod), ganda (mutsanna), dan jamak. Jadi, jika dikumpulkan ada 12 kata ganti dalam Bahasa arab, yaitu:

1. هُوَ
(Dia [laki-laki]): untuk orang ketiga (yang dibicarakan), tunggal (mufrad), mudzakkar.


2. هُمَا
(Mereka berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang ketiga, ganda (mutsanna), baik mudzakkar maupun muannats.

3. هُمْ
(Mereka [banyak laki-laki]): untuk orang ketiga, jamak, mudzakkar.

4. هِيَ
(Dia [perempuan]): untuk orang ketiga, mufrad, muannats.

5. هُنَّ
(Mereka [banyak perempuan]): untuk orang ketiga, jamak, muannats.

6. أَنْتَ
(Kamu [laki-laki]): untuk orang kedua (lawan bicara), mufrad, mudzakkar.

7. أَنْتُمَا
(Kalian berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang kedua, mutsanna, baik mudzakkar maupun muannats.

8. أَنْتُمْ
(Kalian [banyak laki-laki]): untuk orang kedua, jamak, mudzakkar.

9. أَنْتِ
(Kamu [perempuan]): untuk orang kedua, mufrad, muannats.

10. أَنْتُنَّ
(Kalian [banyak perempuan]): untuk orang kedua, jamak, muannats.

11. أَنَا
(Saya [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama (si pembicara) mufrad, baik mudzakkar maupun muannats.

12. نَحْن
ُ (Kami [laki-laki/perempuan]): untuk orang pertama, jamak, baik mudzakkar maupun muannats; digunakan juga untuk orang pertama tunggal (mufrad) yang mengagungkan dirinya.


Dua belas kata ganti ini adalah kata ganti yang Munfashil atau terpisah dari kalimat, ada juga kata ganti yang muttashil atau yang bersambung dengan kata sebelumnya. Nah untuk memudahkan, langsung lihat pic nya aja ya :D



Kenapa "He" digunakan sebagai kata ganti untuk Allah?

Dalam Bahasa Indonesia karena tidak mengenal gender, kita tidak kebingungan ketika mencari kata ganti untuk Allah. Akan tetapi, dalam Bahasa lain yang mengenal diferensiasi gender, kadangkala pertanyaan seperti ini menjadi muncul.

Dalam Bahasa Arab, kata ganti Allah adalah هُوَ yang jika kita terjemahkan adalah kata ganti untuk mudzakkar atau laki-laki, sehingga dalam Bahasa inggris diterjemahkan dengan “He”. Nah, untuk memahami ini kita perlu mengembalikannya ke dalam pemahaman linguistik dan struktur Bahasa Arab.

Dalam tata bahasa Arab, kata ‘huwa‘ dapat digunakan untuk benda yang memiliki gender dan yang tidak, dan bagi orang Arab maskulin tidak berarti gender biologis, tapi merupakan konsep tata bahasa. Kata ganti untuk رجل (laki-laki) adalah هُوَ dan kata ini menunjukkan gender. Tetapi, sebatang pohon adalah yang dalam Bahasa inggris menggunakan kata ganti untuk benda (it), di dalam bahasa Arab شجرة (pohon) menggunakan kata ganti هِيَ , tapi bukan berarti pohon bergender perempuan, tapi dalam Bahasa Arab شجرة adalah feminin. Jadi, feminin dan maskulin berbeda dengan wanita dan pria.

Secara ringkas, salah satu prinsip kata ganti dalam Bahasa arab adalah maskulin merupakan standarnya. Suatu kata akan tetap menjadi maskulin sampai ada pertimbangan bahwa kata itu feminin. Suatu kata tidak keluar dari gender maskulin kecuali ada alasannya secara tata bahasa.

Jadi, kata ‘huwa‘ untuk Allah menunjukkan kata tersebut dalam bentuk standarnya. Penggunaan kata feminin justru akan menimbulkan masalah. Bentuk alami dari kata tersebut akan ditinggalkan, bentuk standar yang netral dalam bahasa Arab, menjadi masuk ke dalam bentuk yang tidak netral, yaitu bentuk feminin dalam bahasa Arab.

Oleh karena itu, sejak lahirnya Al Qur’an tak ada yang mengaitkan kemaskulinan kepada Allah. Bahkan di antara penyembah berhala dari kaum Arab. Mereka tak punya masalah ini, karena mereka tahu saat membicarakan yang bersifat ketuhanan, kata yang pantas untuk-Nya adalah yang tak terbatas pada suatu konotasi, dalam bahasa Arab kata itu adalah ‘huwa‘.

Wallahu A'lam Bishawab


Tulisan ini adalah rangkuman dari link-link berikut:

qonitah.com/kata-kata-ganti-الضَّمَائِرُ/

https://www.facebook.com/notes/belajar-ilmu-nahwu-shorof-langsung-dari-pondok-pesantren-an-nur-/ضَمِيْر-dhamir-kata-ganti-pelajaran-pertama-yang-harus-di-hapal/115792138485554/

https://www.youtube.com/watch?v=IQzVduVwq88

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Benda dan Kata Kerja dalam Bahasa Arab

Dalam Bahasa Arab seseorang/sesuatu dapat dideskripsikan dalam bentuk kata kerja/verb (fi'il/فعل) atau kata benda/noun (isim/اسم). Dalam bahasa arab, dikenal 2 bentuk tenses: 1. fi'il madhi, kata kerja dalam bentuk lampau, past tenses, Yang menggambarkan sesuatu yang sudah terjadi, dan 2. Fi'il mudhori, Present-future tense, menggambarkan sesuatu yang belum selesai, menggambarkan kondisi sekarang dan yang akan datang. Sebagai contoh, ketika dikatakan اضرب (adribu) berarti I am hitting, ini adalah contoh fi'il mudhari يضرب + kata ganti untuk انا (saya) yang bermakna saya sekarang sedang memukul dan masih memukul (bentuk present-future tense). Ketika sudah selesai maka berubah menjadi ضربت (dhorobtu) yg merupakan bentuk fi'il madhi ضرب + kata ganti انا yg artinya saya memukul dan kejadiannya sudah berlalu (bentuk past tense). Seseorang/sesuatu dapat dideskripsikan dalam kata kerja atau kata benda. Bentuk Kata benda (ism faa'il) mengindikasikan bahwa subje...

Drama Quotes

Everyone seem to be very happy Everyone seem to have a home to return to They all have someone waiting for them Eventhough there is no proof, Everyone still believe that there is somewhere they belong I'm Home   Life is a continuous series of turning points. People encounter all kinds of turning points from day to day, and have to make choices... Some choices don't affect a person's life all that much. And some are critical, a matter of life and death. If you make the wrong choice in life, there's no turning back. If there is a turning point to which you could return, which would it be? Suteki na Sen Taxi Do you think that "perfect evil" exists? That's a pretty philosophical question ... I'm not actually sure to be honest. Don't kid around ... I want to know. Then it probably does ... Up until now I've met many people who embodied "perfect evil". How can you win against them? I don't really ever figh...