Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Empat Jenis Ke"jahil"an yang disebutkan dalam AlQuran

جهل merupakan lawan kata dari علم dan عقل. Jahil bisa berarti  ignorance  (ketidaktahuan/minim pengetahuan) bisa pula berarti  mindlessness  (tidak berpikir/ lack of thought or intelligence ) عاقل berarti seseorang yang berpikir جاهل berarti seseorang yang mengambil keputusan tanpa berpikir جهلت شيء berarti saya tidak mengetahui apa-apa Terdapat perbedaan antara mengetahui dan berpikir. Quran menegur orang-orang yang tidak berpikir ( Quran complaint about people who don't think, not necessarily people who don't know ). Banyak tau tidak berarti berpikir dengan benar. Contoh sederhana adalah kisah klasik tentang seorang Badui yang ditanya tentang keberadaan Tuhan. Sesederhana mengetahui keberadaan seekor unta dari jejak kotoran yang ditinggalkan unta. Orang badui ini mungkin tidak memiliki informasi yang banyak, tetapi dia berpikir dengan benar. Berbeda hal nya ketika kita berbicara dengan seorang yang memiliki gelar PhD, bisa saja dia terkena sindrom ...

Konflik Batin

Salah satu kisah sahabat Rasul yang menginspirasi saya di masa-masa awal mengkaji Islam saat masih SMA dulu adalah kisah Ka'ab bin Malik ra . Kenapa? entah kenapa saya ngerasa ada kedekatan kondisi psikologis aja,, hehe,, Kisah Ka'ab bermula ketika Rasulullah saw dan masyarakat Islam di Madinah saat itu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi Perang Tabuk. Yang menjadi ujian pada masa itu adalah karena perang tabuk adalah pertarungan antara negara islam dengan imperium romawi yang merupakan negara adidaya pada zamannya. Lokasi perang yang jauh serta keadaan Madinah saat itu yang sedang masuk pada musim panen telah melalaikan Ka'ab dari bersegera mempersiapkan diri untuk mengikuti ekspedisi. Akhirnya bisa ditebak, Ka'ab tertinggal dari pasukan Rasulullah saw. Tidak ada yang tertinggal di Madinah saat itu kecuali orang-orang munafik serta orang-orang yang lemah (cacat fisik, ataupun renta). Begitu Rasulullah saw kembali ke Madinah, seperti biasanya, tempat pertama yang...

Kisah Tobat Kaab bin Malik

Dari Abdullah bin Ka’ab bin Malik ra. (beliau adalah salah seorang panglima perang), dari anaknya, ia berkata: “Saya mendengar Ka’ab bin Malik bercerita tentang tertinggalnya (tidak bersama) Rasulullah saw. dalam perang Tabuk. Ka’ab bin Malik berkata: “Saya selalu bersama Rasulullah saw. dalam setiap peperangan, kecuali dalam perang Tabuk. Memang, saya juga tidak bersama beliau dalam perang Badar, tetapi tak seorangpun dicela, karena tidak ikut perang tersebut. Sebab waktu itu Rasulullah saw. bersama kaum muslimin keluar bertujuan menghadang rombongan Quraisy, lalu tanpa terduga Allah mempertemukan mereka dengan musuh. Sungguh aku mengikuti pertemuan bersama Rasulullah saw. pada malam hari di dekat Jumrah Aqabah, ketika kami berjanji memeluk agama Islam. Saya tidak merasa lebih senang seandainya saya bisa mengikuti perang Badar, tetapi tidak mengikuti Baiat di Jumrah Aqabah, meskipun perang Badar lebih banyak disebut-sebut keutamaannya di kalangan manusia daripada Baiat d...