Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Sedikit Cerita dari Pulau Tidung

Pagi itu, waktunya kami pulang menuju Bandung. Tak tahan dengan sakit kepala yang menghinggapi sejak semalam, tak pula menemukan obat sejuta umat -parasetamol- akhirnya saya memutuskan untuk mencari KOPI! Setidaknya buat penanganan akut pening di kepala ya lumayan lah.. at least increasing blood flow to my brain :p Bagian serunya bukan di bagian minum kopinya.. tapi obrolan di warung kopi nya yang seru :D Awalnya sekedar iseng, saya mulai mengajak bicara bapak pemilik warung. Obrolan basa basi lah *kalo bahasa saya mah* mulai dari bertanya sudah berapa lama tinggal di Tidung sampai punya putra berapa. Saya juga agak lupa gimana alur ngobrolnya, si Bapak ini lalu mulai bercerita tentang pekerjaan sewaktu dia muda dulu. Beliau dulu adalah nelayan, mengarungi lautan untuk mencari ikan. Pencariannya tidak hanya di sekitar pulau Jawa, beliau bahkan berlayar sampai ke ujung timur Indonesia, Papua. Iseng saya nyeletuk, "Bapak udah pernah ke Raja Ampat dong?" si Bapak hanya ters...

Sampaikanlah Dakwah Terbaik sekalipun pada Objek Dakwah Terburuk sebagaimana Firaun (?)

"Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku; Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". [20]: 42-44 Dalam sebuah kajian disebutkan,, sampaikanlah dakwah dg perkataan yg lemah lembut.. Kenapa? Karena bahkan Allah saja memerintahkan nabi Musa as menyeru dg perkataan yg baik thdp Fir'aun yg notabene adalah sample manusia terburuk.. Dan sekarang ilmu saya bertambah lagi.. Di ayat yg lain disebutkan: Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir". Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mu...

Pajak dalam Sistem Kapitalis vs Pajak dalam Sistem Islam

Isu terkait pajak semakin marak, terutama ketika pemerintah menggencarkan program tax amnesty atau pengampunan pajak. Program tax amnesty ini disinyalir muncul setelah dunia dihebohkan dengan isu panama papers yang mengungkap jutaan dokumen terkait aktivitas sejumlah kalangan elit super kaya yang menggunakan perusahaan offshore untuk menyembunyikan kekayaan mereka dengan berbagai alasan yang salah satunya adalah penghindaran pajak. Berdasarkan laporan Capegemini, firma riset keuangan asal Prancis (2015), kekayaan milik kelompok HNWI (High Net Worth Individual, individu beraset tinggi) asal Indonesia terdapat 47.000 warga negara Indonesia (WNI) dengan total kekayaan diperkirakan mencapai US$ 157 milyar atau setara dengan Rp 2.000 trilyun. Dengan potensi dana yang begitu besar, pemerintah berusaha untuk menarik kembali dana milik WNI untuk pulang ke Indonesia atau dikenal dengan repatriasi dana. Dengan UU No.11 2016 tentang Pengampunan Pajak, kelompok HNWI tidak perlu khawatir den...