Langsung ke konten utama

Silence

Berhubung jumat kemarin gabut, akhirnya nyabotase laptop temen dan ngobrak ngabrik daftar film yang doi punya di laptopnya :p dan berhentilah saya pada beberapa judul diantaranya adalah silence, film yang agak baru release. Ambil setting cerita sekitar abad ke 17 di Jepang tentang penyebaran agama kristen disana. Ceritanya ada 2 pendeta dari Portugis, namanya Rodrigues dan Garupe (cmiiw, agak2 lupa namanya.. Hehe) yang datang ke Jepang untuk mencari guru mereka bernama Fereira yang diisukan telah murtad dari agamanya. Dengan bantuan orang Jepang bernama Kisijiro yang juga murtad dari ajaran kristiani karena tidak sanggup menahan siksaan yg ditimpakan rezim kpd pemeluk2nya akhirnya sampailah kedua pendeta ini di dataran Jepang (lupa saya nama kampungnya). Kisijiro ini adalah tokoh yg perannya cukup menarik, mungkin dlm literatur keislaman orang macam ini tergolong orang munafik. Sampai akhir cerita saya masih ga yakin, dia ini antek rezim atau tetep beriman dg ajaran kristiani tapi ga berani menunjukkannya atau as simply as we called his act as a pragmatic things.

Sesampainya di daratan Jepang, keduanya dipertemukan dengan sekelompok warga dari kampung Goto (kalau g salah) yang bersembunyi dari rezim untuk mempertahankan kepercayaannya. Tentu saja keduanya disambut haru oleh para warga karena mereka lama tidak beribadah dengan dipimpin oleh pendeta yang sebenarnya. A long story short, kehadiran kedua pendeta ini diketahui rezim, pun dengan iman kristiani yang dianut para warga, sehingga mereka diuji atas kesetiaan mereka pada ajaran lama mereka dengan cara memerintahkan mereka untuk menginjak semacam ukiran dari tembaga dengan gambar bunda maria dan yesus (saya lupa namanya apa). Sebagai orang yang beriman tentu saja mereka tidak mau menginjak simbol Tuhan mereka, tapi warga ditenangkan dengan anjuran dari pendeta mereka bahwa mereka tidak apa-apa melakukannya sbg bentuk kepura-puraan saja. Akhirnya warga mengikuti anjuran pendeta mereka dan mereka selamat. Namun rezim menggunakan cara baru, yaitu meminta mereka untuk meludahi patung yesus di tiang salib. Tetua warga menolak yang menyebabkan mereka berakhir di tiang salib, lalu rezim membakar jazad mereka sebagai pelajaran bagi warga lain bahwa itulah akibatnya jika mereka menganut agama yang tidak dianut rezim.

Sedikit mendapatkan informasi mengenai keberadaan Fereira, Rodrigues melanjutkan perjalanan, sedangkan Garupe tetap tinggal bersama warga sebagai pemuka agama disana. Perjalanan Rodrigues ternyata menghantarkannya menemui inoue sama, seorang petinggi di era tersebut yang pada dirinya lah aturan menginquisisi semua pengikut kristiani ditetapkan. Dan saya berhenti berpikir sejenak ketika inoeu sama mengeluarkan statement yang kira-kira seperti ini, "menyiksa pengikut kristiani hanya akan mengundang simpati dan meningkatkan jumlah pengikut mereka, yang perlu kita lakukan adalah menarik pemuka agama mereka agar mereka yang mencotohkan untuk keluar dari agama kristiani sehingga tidak ada lagi orang-orang yang memeluk ajaran ini".

Penyiksaan demi penyiksaan akhirnya diperlihatkan pada Rodrigues. Kamu tahu bentuk penyiksaan yang paling kejam? Bukan penyiksaan langsung pada dirimu, tapi penyiksaan yang dilakukan pada orang yang kamu cintai dan penyiksaan itu dilakukan di depan matamu. Pernahkah kamu bayangkan jika seseorang mengikuti perkataanmu lalu karenanya ia harus menerima penderitaan? Men itu penyiksaan psikis yang sangat menyiksa!

Berbagai bentuk penyiksaan yang dengan terpaksa harus disaksikan Rodrigues belum juga menggoyahkan keyakinannya. Sampai akhirnya, ia dipertemukan dengan Fereira, gurunya. Pahit menerima kenyataan bahwa gurunya sudah menjadi pengikut Budha, Rodrigues dihantarkan pada sebuah realita klimaks. Pengikut kristiani digantung dengan posisi kaki di atas dan kepala dibenamkan di bawah tanah, di bagian leher mereka disayat luka supaya darah mereka mengalir setetes demi setetes dan menanti kematian mereka dengan cara yang sangat menyiksa. Dan satu-satunya cara untuk menyelamatkan mereka adalah dengan murtadnya Rodrigues. Coba tebak kelanjutan ceritanya ... Ya! Akhirnya Rodrigues memilih murtad. Dilema ini pula yang sesungguhnya membuat Fereira menjadi pengikut Budha. Menyelamatkan orang-orang yang diinquisisi oleh rezim.

Silence. Kenapa film ini diberi judul seperti itu? Didorong rasa penasaran, saya mencoba untuk mencari latar belakang film ini apakah diinspirasi dari kisah nyata atau bukan dan sejarah seperti apa yang terjadi di Jepang pada abad ke 17. Film ini diangkat dari novel, sebuah fiksi sejarah. Kristen masuk ke jepang sekitar abad ke 15-16, pada awalnya tidak ada pelarangan dan Jepang memang membuka pintu bagi Barat untuk masuk ke negeri mereka, terutama untuk kepentingan dagang. Akan tetapi, pengikutnya yang semakin banyak dianggap mengancam akar budaya Jepang sehingga mereka menutup akses Barat untuk masuk ke Jepang dan konon selama 250 tahun masih ada rakyat disana yang memiliki iman kristiani tetapi tidak menunjukkannya secara terang2an. Dalam film ini, Rodrigues pun demikian.  Walaupun akhirnya dimakamkan dengan ritual Budha tapi jenazahnya tetap memegang salib di kedua tangannya. Faith in silence. Mungkin kenapa film ini diberi judul Silence.


***

Somehow jadi keingetan kajian surat alKahfi oleh ustadz NAK. Beliau mengatakan bahwa ashabul kahfi ini adalah kalangan biasa yang mereka beriman kepada Allah dari kalangan yang bukan termasuk ulama mungkin semacam warga Goto kalau di film ini. Cerita ashabul kahfi sebenarnya juga dikenal dalam literatur nasrani, tetapi alQuran menyampaikan cerita yang benar dari apa-apa yang mereka perselisihkan. Ustadz NAK menggambarkan latar belakang kisah ashabul kahfi bahwa jika seseorang tidak mengikuti agama sang raja sama saja dengan membangkang kepada raja dan itu sama saja artinya dengan harus bersiap menerima hukuman dari raja. Akan tetapi, ashabul kahfi ini berpikir bahwa mereka tidak seharusnya menyembah berhala sehingga mereka melakukan apapun yang mereka bisa untuk menyelamatkan iman mereka. Lalu seperti yang kita tahu lanjutan ceritanya, Allah menyelamatkan mereka dengan caraNya.

Wal ashr! Kita menemukan sejarah senantiasa berulang. Rasulullah Muhammad saw diutus oleh Allah swt untuk menyampaikan risalahNya, yang itu artinya sama dengan menentang kebudayaan lama dan sistem usang beserta struktur sosial yang berhubungan dengannya. Dan kembali kita melihat sejarah jalan hidup para nabi berulang, mereka dianiaya oleh kaumnya sendiri, diasingkan, dihinakan, bahkan diupayakan untuk dibunuh.

Akan tetapi, sungguh Rasul kita yang mulia, Muhammad saw mengemban satu misi yang Allah tidak menurunkannya kecuali pada beliau saw

 يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

QS. Al-Jumu'a (62:1-3)

Terkait ayat ini

وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ ۚ

dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka.

para sahabat pun bertanya, "siapa mereka ya Rasul?"

Lalu Rasul menunjuk ke arah Salman al Farisi ra. Ayat ini tidak secara spesifik menceritakan Salman ra, tetapi orang-orang seperti beliau ra. Sebagaimana kita tahu dari nama beliau saja bahwa beliau tidak berasal dari tempat yang sama sebagaimana sahabat Rasul yang lain. Salman ra berasal dari Persia, berasal dari keluarga penjaga agama Majusi. Akan tetapi, dengan potensi akal yang beliau milki, beliau ra menyadari kesalahan agama nenek moyangnya hingga akhirnya keimanan beliau membuat beliau terusir dari keluarganya (termasuk mendapatkan penyiksaan dari kaumnya). Salman ra pun melarikan diri dan dipertemukan dengan ahlul kitab yang menunjukkan kepada beliau ra sebuah tempat yang akan menjadi tempat turunnya nabi terakhir. Dan akhirnya sampailah beliau di kota Madinah dalam status sebagai seorang budak karena perlakuan curang yang menimpa beliau. Ya! Keimanan lah yang telah mendorong Salman ra rela menempuh jalan yang dalam pandangan manusia sangat penuh dengan kegetiran.

Dan tugas istimewa ini lah yang Allah bebankan kepada Rasul kita:

‎يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ

membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah

kepada seluruh manusia! tidak hanya kalangan Arab, bahkan jika ada manusia di tempat terjauh sekalipun maka beliau saw pun diutus atas mereka. Bukankah begitu besar amanah yang menjadi tanggungan nabi kita? Allah menggambarkan dalam QS Al-Kahf (18:6)

فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا

Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)

Pernah terbayang kesedihan yang luar biasa yang menimpa nabi karena tidak berimannya manusia sebagaimana yang Allah gambarkan dalam ayat tersebut? Tidakkah kita mulai sedikit memahami mengapa beliau begitu totalitas di dalam jalan dakwah ini? Tidakkah kita mulai sedikit memahami tentang kekhawatiran beliau bahkan sampai detik terakhir usia beliau? Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad :'(

Masih ingat dengan statement saya di awal tentang bentuk penyiksaan yang paling kejam adalah penyiksaan yang dilakukan pada orang yang kita cintai yang dilakukan di depan mata kita? Terlebih lagi jika mereka adalah orang yang mengikuti pandangan baru yang kita sebarkan. Tidakkah kita ingat tentang kisah keluarga Yasir? Betapa mereka harus bertahan atas siksaan yang begitu keras yang menimpa mereka hanya karena laa ilaaha illallah Muhamadarrasulullah yang ada di dada mereka? Maka ketika Rasul menemui mereka lalu berkata, "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga." Tidakkah kita membayangkan bagaimana perasaan Rasul saat mengatakan kalimat itu? Its not something you can said with a flat tone, dude! :'(
Semoga shalawat dan salam senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi yang mulia ini, juga bagi keluarga beliau, para Sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jejak beliau.

Lalu coba bayangkan jika Rasul dulu memilih untuk menghindari konflik, berkompromi dengan rezim yang ada, memilih menyerah karena cobaan yang terlalu besar yang menimpa beliau dan orang-orang yang mengikuti beliau, mungkin hari ini kita tidak akan memeluk Islam :'(

23 tahun dakwah Rasul saw adalah waktu yang teramat singkat ketika kita bandingkan dengan hasil yang diraih oleh umat ini. Rasul tidak hanya mengubah individu tapi bahkan mengubah tata peradaban dunia. Tidakkah akhirnya membuat kita berpikir bahwa begitu kuatnya pengaruh agama ini beserta hukum-hukum yang ada di dalamnya? Hari ini kita memang tidak mengalami penyiksaan karena aqidah Islam yang kita yakini, tapi tidakkah kita sadari hari ini ketika kita menyerukan Islam sebagai landasan hukum di tengah kehidupan publik, kita pun akan mendapatkan ancaman sebagaimana orang-orang sebelum kita hadapi? Jika dulu Rasul dan para sahabat harus menghadapi permusuhan dari orang-orang musyrik dan ahlul kitab yang mengikuti kebiasaan yang telah ada sebelum mereka, tidakkah hari ini pun kita menghadapi permusuhan yang sama dari para penganut pluralisme, pragmatisme, kapitalisme, sekularisme, nasionalisme, dan isme-isme lainnya yang juga juga sama-sama menuhankan akal manusia?

Maka jika mulai merasa lelah, benak mulai dipenuhi dengan asumsi negatif.. tetaplah memegang bara ini dan cukuplah janji Allah yang akan menghapus segala kesedihan

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al-Fath [48] : 28)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata Ganti dalam Bahasa Arab [Kata Ganti untuk Allah]

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Kalau dalam Bahasa Indonesia kita mengenal kata ganti yang bebas dari orientasi gender, seperti saya, kamu, dia, mereka, dst. Dalam Bahasa Inggris kita belajar kata ganti he untuk laki-laki, she untuk perempuan, dan it yang netral gender. Nah, dalam Bahasa Arab ada dua gender, yaitu mudzakkar (yang menunjukkan laki-laki) dan muannats (yang menunjukkan perempuan). Kalau dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris dikenal kata ganti tunggal dan jamak, dalam Bahasa Arab dikenal kata ganti tunggal (mufrod), ganda (mutsanna), dan jamak. Jadi, jika dikumpulkan ada 12 kata ganti dalam Bahasa arab, yaitu: 1. هُوَ (Dia [laki-laki]): untuk orang ketiga (yang dibicarakan), tunggal (mufrad), mudzakkar. 2. هُمَا (Mereka berdua [laki-laki/perempuan]): untuk orang ketiga, ganda (mutsanna), baik mudzakkar maupun muannats. 3. هُمْ (Mereka [banyak laki-laki]): untuk orang ketiga, jamak, mudzakkar. 4. هِيَ (Dia [perempuan]): untuk orang ketiga, mufrad, muannats. 5. هُ...

Kata Benda dan Kata Kerja dalam Bahasa Arab

Dalam Bahasa Arab seseorang/sesuatu dapat dideskripsikan dalam bentuk kata kerja/verb (fi'il/فعل) atau kata benda/noun (isim/اسم). Dalam bahasa arab, dikenal 2 bentuk tenses: 1. fi'il madhi, kata kerja dalam bentuk lampau, past tenses, Yang menggambarkan sesuatu yang sudah terjadi, dan 2. Fi'il mudhori, Present-future tense, menggambarkan sesuatu yang belum selesai, menggambarkan kondisi sekarang dan yang akan datang. Sebagai contoh, ketika dikatakan اضرب (adribu) berarti I am hitting, ini adalah contoh fi'il mudhari يضرب + kata ganti untuk انا (saya) yang bermakna saya sekarang sedang memukul dan masih memukul (bentuk present-future tense). Ketika sudah selesai maka berubah menjadi ضربت (dhorobtu) yg merupakan bentuk fi'il madhi ضرب + kata ganti انا yg artinya saya memukul dan kejadiannya sudah berlalu (bentuk past tense). Seseorang/sesuatu dapat dideskripsikan dalam kata kerja atau kata benda. Bentuk Kata benda (ism faa'il) mengindikasikan bahwa subje...

Teori Machiavelli

"Harus diingat bahwa manusia harus dicintai atau dihancurkan; mereka akan menuntut balas akan luka ringan mereka, namun mereka tidak akan dapat melakukan hal serupa apabila mereka terluka parah. Oleh karena itu, luka yang kita sebabkan haruslah sebesar-besarnya sehingga kita tidak harus takut akan balasan mereka." " Membunuh sahabat seperjuangan, mengkhianati teman-teman sendiri, tidak memiliki iman, tidak memiliki rasa kasihan dan tidak memiliki agama; kesemua hal ini tidak dapat digolongkan tindakan yang bermoral, namun metode-metode ini dapat memberikan kekuatan, namun bukan kemuliaan" "Manusia tidak segan2 (lebih) membela orang yang mereka takuti dibanding yang mereka cintai. Karena cinta diikat oleh rantai kewajiban.. pada saat manusia telah mendapatkan apa yang diinginkannya, rantai tersebut akan putus. (sebaliknya) rasa takut tidak akan pernah gagal..." "orang-orang besar tidak mencapai kebesaran mereka karena keuntungan, ...