Seperti biasa kalau nemu percakapan bagus yang rada-rada mirip ama realita suka bikin gatel buat nulis. hehe.. Ceritanya ada Jdrama baru, judulnya Crisis: Special Security Squad. Yang bikin menarik, salah satunya adalah pemainnya yang gak lain adalah Oguri Shun dan Nishijima Hidetoshi, biasanya kalau doi yang maen, filmnya apik. Dan bener dong pas ditonton emang seru jalan ceritanya. Masi on going btw jadi saya juga ga tau endingnya cem mana, tapi berhubung akhir-akhir ini situasi perpolitikan agak panas dan pas juga beresin episode ke-3 dari film ini, terus ala ala ilmu cocoklogi saya mulai tertrigger buat ngeblog lagi. hehe. -_-
Di episode 3 dari drama ini, tim investigasi khusus dimana oguri shun dan nishijima terlibat di dalamnya menghadapi ancaman teror dari sekelompok anak muda yang menamakan dirinya Heisei Restoration Army (HRA). Kemunculan mereka diawali dengan menyabotase website milik pemerintah dengan mengirim peringatan di laman web pemerintah resmi (ala-ala hacker telkomny*t itu loo :p)
"We declare war on all of the lying and thieving politicians and bureaucrats."
"And this battle is never going to end as long as at least one of us remains standing."
dan pasca ultimatum itu mulailah HRA bekerja dengan menyebar teror pada politikus dan birokrat busuk dalam pemerintahan. Diawali dengan menyerang anak politisi yang sering melakukan tindakan kriminal tetapi selalu bebas karena backing dari ayahnya yang memiliki kekuasaan, selanjutnya mereka membunuh salah seorang politisi yang terlibat kasus korupsi di depan banyak wartawan yang sedang memburu berita, sebuah tindakan yang cukup gila untuk tukang teror pemula -_-'. Poin saya mengutip salah satu episod dari film ini adalah perbincangan dari tim investigasi ini tentang latar belakang kemunculan HRA
Looks like the Restoration Army started in a reform school.
Or...Maybe our three guys (pelaku teror-red) were just instigated by someone else.
How so?
That's how foreign terrorist organizations operate.
Their leaders have themselves imprisoned on purpose...
so they can actively recruit new people in there.
With the right words, it's fairly ease to make pawns out of...
people who cannot adapt to society, people full of anger.
Those juveniles in reform schools are the perfect age.
It should be easy to brainwash them with some beautiful and inspiring words.
What are some of those beautiful words?
"Change the society's rotten system."
"Reform this disparate society."
"Don't be a slave of capitalism."
Anak muda itu (katanya) ada di masa-masa pencarian idealisme, lalu ketika mereka berada di tengah realita kehidupan yang buruk dan mereka disodori dengan sebuah konsep perubahan untuk mengubah keadaan masyarakat yang semakin membusuk tentu saja mudah bagi mereka untuk menjadi korban "cuci otak" lalu dijadikan pion bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Apalagi jika doktrin perubahan itu bersumber dari kalam ilahi (kalimat terakhir tambahan dari saya :D). Makanya tidak aneh kalau di masa awal saya mengenal Islam ideologis, lalu mulai mengkaji Islam secara intensif ya yang paranoid pertama kali adalah keluarga sampai-sampai belajar bahasa Arab doang pake diwanti-wanti, "awas lo kalau nanti jadi teroris!" ebuset dah itu media propagandanya parah bener ampe bisa nyuci otak ibu saya ampe ngaitin belajar bahasa arab = bibit menjadi teroris. kacidaaaaaa! -_-
Dulu, masih di awal masa saya mengkaji Islam, saya dikenalin sama teman ibu yang dulunya sempat aktif di k*m*nd* j*h*d, berhubung ibu khawatir kalau-kalau saya terbawa aliran sesat -_- terus teman ibu cerita, dulu dia dilatih militer masuk ke hutan, semangatnya ya semangat jihad, semangat membela agama Islam, intinya siap mati lah demi membela Islam.. eh terus begitu "markas"nya diserbu sama TNI, yang lari duluan malah "amir"nya. Teman ibu saya waktu itu menasihati saya jangan sampai saya mau diperalat atas nama agama (maklum waktu itu masih darah muda, sumbunya pendek :p). Memang tidak bisa dinafikan bahwa agama adalah faktor pendorong yang sangat kuat hingga bisa membuat seseorang berani merealisasikan sesuatu yang disebut-sebut berada diluar nalar manusia awam.
Waktu pak kapolri sowan ke ITB ngasi kuliah umum, bapaknya cerita kalau (ini yg masi saya inget ya) dari hasil wawancara ke (ribuan kalau ga salah) narapidana yang terlibat dengan kasus terorisme terdapat kesamaan pola pikir, yaitu orang kafir itu halal darahnya, ada konsep kafir dzimmi dan kafir harbi, nah aparat kepolisian itu termasuk kalangan kafir harbi sehingga halal untuk dibunuh, mereka diliputi oleh semangat jihad, menegakkan negara Islam. Begitu saya denger pidato pak kapolri yang seperti itu lah ya terus saya malah jadi mikir, kan bapaknya tau kalau pemahaman yang salah akan Islam itu jadi pemicu tindak kejahatan, justru ketika bapaknya menekan aktivitas dakwah Islam radikal di kampus justru ini yang akan semakin memicu menyebarnya kebodohan manusia akan Islam dan meluasnya tindak kekerasan atas nama agama. Kan memang betul kalau dalam Islam ada konsep jihad, baiat, darul islam, darul kufur, kafir dzimmi, kafir muahad, kafir harbi, tapi kita tidak boleh melepas konteksnya. Coba kalau kita bahas satu per satu
- jihad secara syar'i artinya adalah mengerahkan seluruh kemampuan untuk berperang di jalan Allah, baik secara langsung, dengan bantuan keuangan, pandangan (pemikiran), memperbanyak kuantitas (sawad) ataupun yang lain.
- baiat adalah akad perwakilan dan kerelaan antara semua kaum Muslim dan seorang khalifah yang akan menjalankan tugasnya melaksanakan hukum-hukum Allah di tengah-tengah manusia
- darul islam: negara yang menjadikan sumber hukum islam sebagai sumber kedaulatan serta keamanan negaranya berada di tangan kaum muslim
- darul kufur: kebalikan dari darul islam
- kafir dzimmi: orang kafir yang hidup dalam Daulah Islamiyah
- kafir muahad: orang-orang kafir yang negaranya terlibat perjanjian dengan Daulah Islamiyah (negara Islam)
- kafir harbi: orang kafir yang memerangi Islam dan kaum Muslim
Kita terlalu jauh dari pemahaman Islam, lalu ketika ada seorang muslim mulai radikal dengan agamanya maka semua orang tidak bisa melepaskan stigma negatif. What? Radikal? yo i kamu g salah baca. Apa coba yang salah dengan menjadi radikal dalam memahami agama Islam? Coba kita cek kbbi yang akan membahas makna radikal dari segi bahasa: radikal1/ra·di·kal/ a 1 secara mendasar (sampai kepada hal yang prinsip): perubahan yang --; 2 Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan); 3 maju dalam berpikir atau bertindak;). Coba perhatikan apa yang salah dengan makna radikal? Radikal ga salah sampai akhirnya pemerintah rajin kampanye tentang bahayanya berpikir radikal. Ingat kasus nya mba afi yang sampai saking jengahnya ampe nulis status kalau pingin damai "jangan pernah bersuara. Jangan pernah percaya diri untuk tampil berbeda. Jangan bersikap kritis. Jangan berpendapat. Jangan suarakan keresahan kalian. Jangan berpikir macam-macam, apalagi sampai berani mempertanyakan sebuah keadaan yang telah lama tertata" yang hits dibagikan lebih dari 13ribu kali dan dikomentari lebih dari 9ribu komentar (sampai tulisan ini dikerjakan dan mungkin akan terus bertambah). Dia termasuk contoh radikal nggak? menurutku sih yes, tapi ga tau deh kalau kata kamu -_- saya sebenarnya agak khawatir ketika hari ini Islam diadu antara dua kelompok islam moderat vs islam radikal. Dimuliakan salah satunya lalu yang lainnya diintimidasi. Udah gitu pake pelabelan yang tidak pada tempatnya pula -_- Kritis gpp, asal, tempatkan Islam dalam posisi moderat, tampil beda gpp selama ga menganggap Islam yang paling benar, mengeluarkan pendapat apapun boleh selama tidak menjadikan sumber hukum Islam sebagai sumber kebenaran mutlak.
Ustadz Iwan Januar menggambarkan dengan sangat tepat tentang kondisi yang terjadi di tengah-tengah kita hari ini:
Ketika Amr bin Yassar ra. ditegur oleh kedua orang tuanya (Yassar dan Sumayyah semoga Allah meridloi dua syuhada awal Islam ini), lalu terjadi dialog diantara mereka,
"Kau ikut dengan Muhammad? Ajaran Muhammad itu BERBAHAYA!" tegur sang ayah, Yassir.
"Berbahaya? Apakah mengajarkan yang kaya agar tak menindas yang miskin itu berbahaya? Mengajarkan kita agar tidak membunuh bayi perempuan itu berbahaya?..." jawab Amr.
Kedua orang tuanya terdiam, menyadari bahwa ajaran Islam adalah haq. Mereka pun masuk Islam.
Hari ini, banyak muslim yang justru berpikiran seperti alam jahiliyyah; Islam adalah ajaran berbahaya. Melawan imperialisme itu berbahaya, mencegah liberalisme itu berbahaya, mencegah perzinaan itu berbahaya, menyatukan umat Islam dan melindungi nonmuslim itu berbahaya.
Mereka muslim yang takut dengan agama mereka sendiri, laksana anak kecil yang takut dengan bayangan mereka sendiri.
Kemaren mata najwa juga ngangkat tema "Menangkal yang Radikal", terus pembicara yang dihadirkan yang satu mazhab semua, pihak tertuduh ga dikasi ruang sama sekali untuk melakukan pembelaan. Tentu saja pihak tertuduh yang saya maksud adalah Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI. Propaganda negatifnya luar biasa sampai mantan menpora pun yang pernah ikut acara Konferensi Khilafah Internasional yang diselenggarakan HTI dan memberikan testimoninya tentang konsep Khilafah langsung dituding dengan berbagai label negatif. Pak Ansya Mbai pun nggak ketinggalan dengan melakukan tuduhan tidak berdasar pada HTI, menyamakan aktivitas HTI dengan aktivitas takfiri (asal ngafirin orang lain), juga disamakan dengan pelaku teror yang pake acara gorok leher pake takbir. Saya cuma bisa istigfar liatnya. Coba baca kitab-kitab HT, selama pada diri seseorang masih terdapat keimanan sekalipun hanya sebesar atom, jika ia masi mengucapkan syahadat, dia masih dalam keadaan muslim. Coba juga cari track record oknum HTI yang gorok-gorok leher apa lempar-lempar bom, ga akan nemu bapaaaak -_- tolong lah berhenti berasumsi dan lihatlah realita -_-
Kalian perhatian nggak sama kejadian akhir-akhir ini? serangkaian aksi bela islam, rangkaian safari pak kapolri ke kampus-kampus menangkal radikalisme, intimidasi menristek pada perguruan tinggi terkait radikalisme juga, pembubaran pengajian-pengajian oleh salah satu ormas, pidato pembubaran HTI oleh pemerintah, serangkaian bom panci, bom di kampung melayu, penyerangan kepolisian di abepura, aksi teror ISIS di filipina (yang terakhir ISIS jg mengaku bertanggung jawab atas pemboman di kampung melayu), peresmian counter-terrorism complex di Arab Saudi (kerjasama 7 benua), saya khawatir pemerintah akan mengambil langkah yang kian represif pada kelompok-kelompok Islam, bahkan tidak hanya Indonesia tapi Asia Tenggara hingga dunia (skenario yang sangat terencana dengan sangat apik).
Di tengah masa yang penuh fitnah seperti saat ini, teringat apa yang menimpa para ashabul kahfi, mereka hanyalah manusia biasa bukan termasuk golongan ulama, tetapi yang mereka miliki hanyalah iman dan mereka berpegang teguh dengannya dan mengerahkan usaha apapun yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan iman mereka. Semoga kita pun dianugerahkan Allah petunjuk dan menguatkan kita tetap istiqamah di dalamnya.
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
(Ingatlah) tatkala para pemuda
itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai
Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS. Al-Kahfi: 10)
Komentar
Posting Komentar