adjective me·di·o·cre \ˌmē-dē-ˈō-kər\. : not very good; of only ordinary or moderate quality; neither good nor bad; barely adequate
Dalam skala nilai A-C dalam ujian,, biasanya orang2 akan tersebar banyak pada nilai B,, sedangkan yang mendapatkan A atau pun C biasanya hanya segelintir orang. Sebaran jumlah orang-orang yang mendapatkan nilai A-C jika digambarkan dalam kurva maka akan didapat kurva seperti lonceng,, gendut di tengah dan sedikit pada ujung kanan dan kirinya. Dalam statistika kurva ini adalah gambaran dari distribusi normal.

Mungkin bisa dibilang apa yang terjadi di sekitar kita mengikuti pola terdistribusi normal. Misalnya, di dalam kelas di sekolah,, orang yang sangat pintar hanya ada beberapa saja, dan sebaliknya,, yang sangat bodoh juga hanya beberapa saja,, sebagian besar terdistribusi di tengah.. ordinary people dengan average capability,, mereka adalah para mediocre. Apa salah jadi mediocre? Rasanya sah-sah saja,, tapi btw karena mediocre ini jumlahnya banyak mungkin itu jadi salah satu sebab kenapa motivator laris manis.. hehehe.. karena para motivator ini terus memberikan contoh orang-orang yg terdistribusi di ujung kanan, dan mengulang-ulang bahwa para mediocre juga bisa ada di kelompok ujung kanan itu.
Mungkin bisa dibilang apa yang terjadi di sekitar kita mengikuti pola terdistribusi normal. Misalnya, di dalam kelas di sekolah,, orang yang sangat pintar hanya ada beberapa saja, dan sebaliknya,, yang sangat bodoh juga hanya beberapa saja,, sebagian besar terdistribusi di tengah.. ordinary people dengan average capability,, mereka adalah para mediocre. Apa salah jadi mediocre? Rasanya sah-sah saja,, tapi btw karena mediocre ini jumlahnya banyak mungkin itu jadi salah satu sebab kenapa motivator laris manis.. hehehe.. karena para motivator ini terus memberikan contoh orang-orang yg terdistribusi di ujung kanan, dan mengulang-ulang bahwa para mediocre juga bisa ada di kelompok ujung kanan itu.
Entah kenapa jadi terpikir,, keadaan dimana saat ini kebanyakan orang yang mengaku muslim tidak mengerti islam juga adalah gambaran dari distribusi normal (?) orang-orang akhirnya "memaklumi" keadaan,, bagi mereka yang mencoba memahami islam lebih dalam mereka tergeser ke kelompok di ujung kanan,, dan sebaliknya orang-orang yang mencibir islam terdistribusi ke sebelah kiri. Tapi, satu hal yang menggelitik,, "kenormalan" ini tentunya tidak datang tiba-tiba,, ia adalah hasil akhir yang terlihat dari sebuah proses panjang yang tak nampak.. maksudku,, bagaimana mungkin seorang muslim tidak paham dengan agamanya sendiri dan itu dianggap normal? Dengan prinsip yang sama,, diperkirakan hal ini tidak menimpa muslim dengan keislamannya, pun bisa terjadi dengan nasrani dengan kenasraniannya, dan penganut kepercayaan lainnya. Dan lalu teringat dengan ayat alQuran
“Dan jika kamu menuruti
kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap
Allah).”
[QS.al-An'am [6]: 116]
mediocre itu apakah sama dengan kebanyakan orang? dan celakanya Allah menyebutkan kebanyakan orang hanya mengikuti persangkaan belaka dan menyesatkan dari jalan Allah. hmmmmmm.....
Membaca ayat di atas tentu harusnya membuat kita waspada jangan sampai kita termasuk ke dalam golongan yang mengikuti kebanyakan orang yang sekedar mengikuti prasangka.
Komentar
Posting Komentar