Mulai dari de' Ranch, Floating Market, sampai Pertarungan Ideologi Abad XXI *eh baso soun maksudnya ding* :D
Kamis! Jadwalnya agenda keliling kota :p
Tak tau mau kemana, kita pilih yang dekat-dekat saja :D
Masih deket Bandung lah.. pilihan jatuh pada de' Ranch.. Latar belakangnya karena pingin nyobain panahan aja si sebenernya.. xixixi.. Berangkat ngelewatin jalur dago giri sampai akhirnya kebablasan ngelewatin tahu tauhid + muterin pasar lembang.. hahaha asem bener kalo dipikir-pikir.. papan reklame de' Ranch segitu gedenya bisa juga kelewat XD
Pelajaran pertama yang bisa diambil adalah:
Terkadang petunjuk itu dekaaat sekaliii.. sayangnya karena espektasi datangnya petunjuk itu dari arah yg tidak disangka-sangka.. akhirnya, ia hanya lewat begitu saja -_-a
Setelah bayar tiket 5 ribu rupiah saja.. masuklah kami ke dalam kompleks de Ranch dan mendapatkan welcome drink segelas susu segar.. keknya si beneran susu sapi, soalnya bau sapinya masih kecium *apaaaa siiih* -_-" Disambut dengan pemandangan lapangan luas dan track bagi pengunjung untuk menaiki kuda, tidak menggelitik keinginan untuk menaikinya.. alhasil karena sudah sampai, berjalan-jalan lah kami di sepanjang track.. dipikir-pikir kurang kerjaan banget dah.. hahaha.. sebenarnya mungkin juga dilatarbelakangi oleh rasa penasaran, "apakah ada hal lain diluar track yg kami lihat".. ternyata ada.. hal yang lain itu adalah "kotoran kuda" *ini beneran deh ga penting banget" wkwkwkwk
pemandangan begitu masuk de'Ranch
kembali ke niat awal.. ingin mencoba panahan.. setelah berkeliling dan memastikan wahana permainan yang ada hanya ada di sekitar pintu masuk, maka langsunglah kami membeli karcis untuk mencoba panahan.. cukup 20 ribu saja dan kami bisa mendapatkan kesempatan untuk memainkan 10 anak panah. Sedikit kecewa sebenarnya.. karena ekspektasi awal, saya bisa mencoba "panahan beneran" yang berat dan nampak keren itu kalo dipake.. eh ternyata ini panahnya cukup ringan.. ya sudahlah.. dipikir-pikir.. berhubung udah kadung nyampe juga.. Setelah mendapatkan sedikit pengarahan dicobalah meluncurkan anak panah sendiri tanpa bantuan sang instruktur.. hasilnya?? luar biasa!! menancap!! di luar sasaran.. hahahahaha.. dari 10 anak panah, rasanya 2 anak panah benar-benar melesat keluar dari arena.. ternyata hasil begini masi lebih bagus daripada teman saya yg hampir semua anak panahnya melesat keluar papan sasaran.. alhasil pulang dari de'Ranch si doi berbekal luka fisik dan batin.. hwehehehe.. luka fisik karena tersayat anak panah.. luka batin karena anak panahnya gagal tembak.. dan saya cuma cekikikan dari belakang.. pisss kawan! :p :p :D
pelajaran kedua yang bisa diambil adalah:
Kesalahan hanya dilakukan oleh para pelaku.. penonton mungkin bisa mengomentari.. melihat saja bisa jadi nampak mudah.. tapi you never know until you tried.. trust me! :D
si papan panah yg tak berdosa :p
Berbekal luka lahir dan batin *eh skip!* :D dan sekalipun langit mendung, tapi dzuhur pun belum tiba.. aneh rasanya setelah minggu lalu melakukan perjalanan yg cukup panjang.. kali ini petualangan kami rasanya terlalu singkat.. dan akhirnya berbelok lah kami ke destinasi kedua: Floating market! Ntah gimana caranya supaya bisa sampai ke Floating market akhirnya kami aktifkan GPS nya (aka Guidance Penduduk Sekitar.. kekeke).. sempet salah arah juga karena sotoy GPSnya ga dipake.. jadi sampailah kita pada pelajaran ketiga:
orang bilang ikuti kata hatimu karena dia g pernah salah.. nah salah banget itu.. la buktinya kita nyasar! bwahahaha.. mungkin lebih tepatnya ikuti kata hati itu probabilitas benarnya 50:50.. makanya kita akan berakhir pd kesimpulan kalo benar alhamdulillah, kalo salah ya sudahlah :D
Udah deh setelah melewati perjalanan yg ternyata ga panjang,, sampailah kami di Floating Market.. berhubung jalannya searah papan floating market pun nampak jelas *ga kayak kasus deRanch tadi.. hwehehe* Nah, balik lagi ke masalah ekspektasi. Sebelum benar-benar sampai ke floating market kita dah berpikiran tata ruangnya bagus.. terus sebelum masuk kita bakal dapet welcome drink yg katanya teman kami ENAAK banget!! milo nya bukan milo abal-abal. OK ekspektasi tersimpan! masuklah kami ke kawasan floating market,, jalur mobil dan motor terpisah memang.. dan jalur motor diarahkan parkir ke agak belakang.. di tengah jalan kita ditagihin uang tiket sekaligus uang parkir.. dan setelah si motor diparkir masuklah kami ke dalam kawasan floating market dg ekspektasi yg sudah dibawa.. dan hasilnya?? 1) kagak ada welcoming drink 2) yakin kek gini floating market bagus??
floating market bagian belakang
mulailah kami berdua "maki-maki" ekspektasi kami sendiri.. hahaha.. gendog maksimal sodarah sodarah!! tapi orang bilang life must go on kan?? teruslah kami berjalan menyusuri tepi-tepi balong gede yang sudah disulap menjadi pasar terapung.. sampai akhirnya kami menemukan sisi lain dari pasar terapung ini yg tidak lain adalah taman-taman yg sudah ditata dengan baik.. dan TaDa! "makian" yg udah dikeluarkan pun kami tarik lagi.. welcoming drink pun berhasil ditemukan.. hahahaha.. tapi rasanya ga sefenomenal yg diceritain teman kami juga siiih :p dan taukah kalian dimana letak kesalahannya? ternyata kami masuk tidak dari pintu utama! hahahaha.. jadi nampaknya floating market ini dirancang untuk memanjakan mata pengunjung di awal masuk dan setelah berlelah2 mereka disuguhi dengan jajaran kuliner,, maka setelah melalui penataan ruang yg cukup baik dari pintu masuk, penataan yg biasa saja di pasar terapung ya tidak jadi masalah besar.. lah kami ini masuk dari belakang dan berakhir di depan.. jadi kacaulah semua.. hahaha... dan ini mengantarkan kami pada pelajaran keempat:
ekspektasi kita mempengaruhi cara kita menilai. ekspektasi tinggi yang dihadapkan dengan fakta yang nilainya rendah, hasilnya adalah kecewa. jadi, akan lebih bijak jika kita selesaikan dulu perjalanan kita lalu sesuaikan dengan ekspektasi yg sudah dibangun. dan jika ekspektasi itu dibangun dari pendapat seseorang, hati-hati dengan penilaian yg berlebihan.. karena pengalaman perjalanan setiap orang berbeda-beda, jadi bisa aja kata si A bagus, kata si B biasa aja, tapi kata si C jelek.
udah deh aku bukan fotografer profesional.. jd kalo angel nya jelek ga usah ribut :p
dan ternyata setelah muterin floating market.. hari masih juga siang *masi kebawa suasana perjalanan panjang minggu lalu* akhirnya berangkatlah kami ke baso soun, jajan baso yg katanya enak :D
sambil nunggu baso datang.. berhubung lidah tak bertulang dimulailah obrolan ngalor ngidul yg berujung pada topik, "bagaimana Islam mampu menjawab tantangan2 abad XXI?"
kami berdua yakin bahwasanya penerapan Islam secara menyeluruh dalam institusi daulah khilafah islamiyah adalah tuntutan aqidah yang dibangun atas landasan syar'i dan hidup di bawah naungan hukum-hukum islam adalah sebuah jaminan kebahagiaan bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat. Kami ingat pada ayat dalam alQuran
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri”. (TQS. Al-A’raf: 96)
Tapi ada satu tantangan tersendiri ketika kami mencoba berkaca pada penerapan Islam di zaman Rasulullah Muhammad saw dahulu dengan keadaan hari ini. Pandangan positifnya adalah, justru inilah peluang pahala yg Allah swt bukakan bagi kami untuk kami selesaikan :)
Ketika ada nash, "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api" (HR Abu Dawud, Ahmad, al-Baihaqi dan Ibn Abi Syaibah) yang menunjukkan bahwa ada harta kepemilikan umum yg tdk bisa dimiliki oleh individu ataupun negara, lalu kami mencoba melihat pada perusahaan-perusahaan pertambangan yg ada saat ini. Ketika khilafah tegak, bagaimana pengambil alihan akan dilakukan? apakah dengan cara buyback saham secara keseluruhan? sebagaimana dulu Utsman dijanjikan surga dengan membeli sumur milik Yahudi ketika kaum muslim mengalami krisis air.. darimana khilafah yg baru berdiri mendapatkan sumber pendanaannya? sedangkan kekayaan yg berasal dr harta kepemilikan umum harganya adalah haram, belum lagi embargo yg bisa jadi mematikan ekonomi daulah.. sedangkan pemasukan dari fai, kharaj, khumus, ghanimah belum tentu masuk dlm jumlah yg besar.. tp ketika bicara masyarakat islam.. tentunya diisi oleh manusia2 yg orientasinya bukanlah materi.. pasti akan banyak kaum muslimin yg berbondong2 berinfaq.. tp sebenarnya seberapa besar nominalnya? bisakah mengambil alih semuanya?bagaimana pula nanti daulah yg baru tegak akan memanfaatkan kedudukan geopolitiknya untuk meningkatkan daya tawarnya terhadap dihadapan negara2 yg lain? Bagaimana dg kesiapan militer daulah? pdhl ketika dulu militer indonesia diembargo oleh amerika, kita kekurangan pasokan senjata.. bagaimana pula dengan teknologinya? sedangkan yg menguasai teknologi militer adalah israel dan amerika? belum lagi cadangan senjata nuklir yg dimiliki negeri barat yg jumlahnya belum ditandingi oleh negeri muslim? bagaimana daulah memanfaatkan competitive advantage-nya dihadapkan pd tantangan2 external? kalau ada peneliti yg mencoba mencari tau siapa sebenarnya yg menguasai dunia ini dengan menelusuri keterkaitan 13 juta hubungan kepemilikan, 43.000 perusahaan multinasional, 600.000 simpul-simpul perusahaan dan satu juta jaringan di bawahnya hingga akhirnya mengerucut hanya pada beberapa nama lembaga keuangan internasional lalu bagaimana dengan kita kaum muslilmin yg katanya hendak membangun sebuah peradaban baru yg agung? dan kami sampai pada pelajaran terakhir hari ini:
the evil is always in the detail 3:)
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku." (QS An Nuur: 55)
*edisi mencari hikmah dalam setiap petualangan :D
Tak tau mau kemana, kita pilih yang dekat-dekat saja :D
Masih deket Bandung lah.. pilihan jatuh pada de' Ranch.. Latar belakangnya karena pingin nyobain panahan aja si sebenernya.. xixixi.. Berangkat ngelewatin jalur dago giri sampai akhirnya kebablasan ngelewatin tahu tauhid + muterin pasar lembang.. hahaha asem bener kalo dipikir-pikir.. papan reklame de' Ranch segitu gedenya bisa juga kelewat XD
Pelajaran pertama yang bisa diambil adalah:
Terkadang petunjuk itu dekaaat sekaliii.. sayangnya karena espektasi datangnya petunjuk itu dari arah yg tidak disangka-sangka.. akhirnya, ia hanya lewat begitu saja -_-a
Setelah bayar tiket 5 ribu rupiah saja.. masuklah kami ke dalam kompleks de Ranch dan mendapatkan welcome drink segelas susu segar.. keknya si beneran susu sapi, soalnya bau sapinya masih kecium *apaaaa siiih* -_-" Disambut dengan pemandangan lapangan luas dan track bagi pengunjung untuk menaiki kuda, tidak menggelitik keinginan untuk menaikinya.. alhasil karena sudah sampai, berjalan-jalan lah kami di sepanjang track.. dipikir-pikir kurang kerjaan banget dah.. hahaha.. sebenarnya mungkin juga dilatarbelakangi oleh rasa penasaran, "apakah ada hal lain diluar track yg kami lihat".. ternyata ada.. hal yang lain itu adalah "kotoran kuda" *ini beneran deh ga penting banget" wkwkwkwk
kembali ke niat awal.. ingin mencoba panahan.. setelah berkeliling dan memastikan wahana permainan yang ada hanya ada di sekitar pintu masuk, maka langsunglah kami membeli karcis untuk mencoba panahan.. cukup 20 ribu saja dan kami bisa mendapatkan kesempatan untuk memainkan 10 anak panah. Sedikit kecewa sebenarnya.. karena ekspektasi awal, saya bisa mencoba "panahan beneran" yang berat dan nampak keren itu kalo dipake.. eh ternyata ini panahnya cukup ringan.. ya sudahlah.. dipikir-pikir.. berhubung udah kadung nyampe juga.. Setelah mendapatkan sedikit pengarahan dicobalah meluncurkan anak panah sendiri tanpa bantuan sang instruktur.. hasilnya?? luar biasa!! menancap!! di luar sasaran.. hahahahaha.. dari 10 anak panah, rasanya 2 anak panah benar-benar melesat keluar dari arena.. ternyata hasil begini masi lebih bagus daripada teman saya yg hampir semua anak panahnya melesat keluar papan sasaran.. alhasil pulang dari de'Ranch si doi berbekal luka fisik dan batin.. hwehehehe.. luka fisik karena tersayat anak panah.. luka batin karena anak panahnya gagal tembak.. dan saya cuma cekikikan dari belakang.. pisss kawan! :p :p :D
pelajaran kedua yang bisa diambil adalah:
Kesalahan hanya dilakukan oleh para pelaku.. penonton mungkin bisa mengomentari.. melihat saja bisa jadi nampak mudah.. tapi you never know until you tried.. trust me! :D
si papan panah yg tak berdosa :p
Berbekal luka lahir dan batin *eh skip!* :D dan sekalipun langit mendung, tapi dzuhur pun belum tiba.. aneh rasanya setelah minggu lalu melakukan perjalanan yg cukup panjang.. kali ini petualangan kami rasanya terlalu singkat.. dan akhirnya berbelok lah kami ke destinasi kedua: Floating market! Ntah gimana caranya supaya bisa sampai ke Floating market akhirnya kami aktifkan GPS nya (aka Guidance Penduduk Sekitar.. kekeke).. sempet salah arah juga karena sotoy GPSnya ga dipake.. jadi sampailah kita pada pelajaran ketiga:
orang bilang ikuti kata hatimu karena dia g pernah salah.. nah salah banget itu.. la buktinya kita nyasar! bwahahaha.. mungkin lebih tepatnya ikuti kata hati itu probabilitas benarnya 50:50.. makanya kita akan berakhir pd kesimpulan kalo benar alhamdulillah, kalo salah ya sudahlah :D
Udah deh setelah melewati perjalanan yg ternyata ga panjang,, sampailah kami di Floating Market.. berhubung jalannya searah papan floating market pun nampak jelas *ga kayak kasus deRanch tadi.. hwehehe* Nah, balik lagi ke masalah ekspektasi. Sebelum benar-benar sampai ke floating market kita dah berpikiran tata ruangnya bagus.. terus sebelum masuk kita bakal dapet welcome drink yg katanya teman kami ENAAK banget!! milo nya bukan milo abal-abal. OK ekspektasi tersimpan! masuklah kami ke kawasan floating market,, jalur mobil dan motor terpisah memang.. dan jalur motor diarahkan parkir ke agak belakang.. di tengah jalan kita ditagihin uang tiket sekaligus uang parkir.. dan setelah si motor diparkir masuklah kami ke dalam kawasan floating market dg ekspektasi yg sudah dibawa.. dan hasilnya?? 1) kagak ada welcoming drink 2) yakin kek gini floating market bagus??
floating market bagian belakang
mulailah kami berdua "maki-maki" ekspektasi kami sendiri.. hahaha.. gendog maksimal sodarah sodarah!! tapi orang bilang life must go on kan?? teruslah kami berjalan menyusuri tepi-tepi balong gede yang sudah disulap menjadi pasar terapung.. sampai akhirnya kami menemukan sisi lain dari pasar terapung ini yg tidak lain adalah taman-taman yg sudah ditata dengan baik.. dan TaDa! "makian" yg udah dikeluarkan pun kami tarik lagi.. welcoming drink pun berhasil ditemukan.. hahahaha.. tapi rasanya ga sefenomenal yg diceritain teman kami juga siiih :p dan taukah kalian dimana letak kesalahannya? ternyata kami masuk tidak dari pintu utama! hahahaha.. jadi nampaknya floating market ini dirancang untuk memanjakan mata pengunjung di awal masuk dan setelah berlelah2 mereka disuguhi dengan jajaran kuliner,, maka setelah melalui penataan ruang yg cukup baik dari pintu masuk, penataan yg biasa saja di pasar terapung ya tidak jadi masalah besar.. lah kami ini masuk dari belakang dan berakhir di depan.. jadi kacaulah semua.. hahaha... dan ini mengantarkan kami pada pelajaran keempat:
ekspektasi kita mempengaruhi cara kita menilai. ekspektasi tinggi yang dihadapkan dengan fakta yang nilainya rendah, hasilnya adalah kecewa. jadi, akan lebih bijak jika kita selesaikan dulu perjalanan kita lalu sesuaikan dengan ekspektasi yg sudah dibangun. dan jika ekspektasi itu dibangun dari pendapat seseorang, hati-hati dengan penilaian yg berlebihan.. karena pengalaman perjalanan setiap orang berbeda-beda, jadi bisa aja kata si A bagus, kata si B biasa aja, tapi kata si C jelek.
udah deh aku bukan fotografer profesional.. jd kalo angel nya jelek ga usah ribut :p
dan ternyata setelah muterin floating market.. hari masih juga siang *masi kebawa suasana perjalanan panjang minggu lalu* akhirnya berangkatlah kami ke baso soun, jajan baso yg katanya enak :D
sambil nunggu baso datang.. berhubung lidah tak bertulang dimulailah obrolan ngalor ngidul yg berujung pada topik, "bagaimana Islam mampu menjawab tantangan2 abad XXI?"
kami berdua yakin bahwasanya penerapan Islam secara menyeluruh dalam institusi daulah khilafah islamiyah adalah tuntutan aqidah yang dibangun atas landasan syar'i dan hidup di bawah naungan hukum-hukum islam adalah sebuah jaminan kebahagiaan bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat. Kami ingat pada ayat dalam alQuran
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri”. (TQS. Al-A’raf: 96)
Tapi ada satu tantangan tersendiri ketika kami mencoba berkaca pada penerapan Islam di zaman Rasulullah Muhammad saw dahulu dengan keadaan hari ini. Pandangan positifnya adalah, justru inilah peluang pahala yg Allah swt bukakan bagi kami untuk kami selesaikan :)
Ketika ada nash, "Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api" (HR Abu Dawud, Ahmad, al-Baihaqi dan Ibn Abi Syaibah) yang menunjukkan bahwa ada harta kepemilikan umum yg tdk bisa dimiliki oleh individu ataupun negara, lalu kami mencoba melihat pada perusahaan-perusahaan pertambangan yg ada saat ini. Ketika khilafah tegak, bagaimana pengambil alihan akan dilakukan? apakah dengan cara buyback saham secara keseluruhan? sebagaimana dulu Utsman dijanjikan surga dengan membeli sumur milik Yahudi ketika kaum muslim mengalami krisis air.. darimana khilafah yg baru berdiri mendapatkan sumber pendanaannya? sedangkan kekayaan yg berasal dr harta kepemilikan umum harganya adalah haram, belum lagi embargo yg bisa jadi mematikan ekonomi daulah.. sedangkan pemasukan dari fai, kharaj, khumus, ghanimah belum tentu masuk dlm jumlah yg besar.. tp ketika bicara masyarakat islam.. tentunya diisi oleh manusia2 yg orientasinya bukanlah materi.. pasti akan banyak kaum muslimin yg berbondong2 berinfaq.. tp sebenarnya seberapa besar nominalnya? bisakah mengambil alih semuanya?bagaimana pula nanti daulah yg baru tegak akan memanfaatkan kedudukan geopolitiknya untuk meningkatkan daya tawarnya terhadap dihadapan negara2 yg lain? Bagaimana dg kesiapan militer daulah? pdhl ketika dulu militer indonesia diembargo oleh amerika, kita kekurangan pasokan senjata.. bagaimana pula dengan teknologinya? sedangkan yg menguasai teknologi militer adalah israel dan amerika? belum lagi cadangan senjata nuklir yg dimiliki negeri barat yg jumlahnya belum ditandingi oleh negeri muslim? bagaimana daulah memanfaatkan competitive advantage-nya dihadapkan pd tantangan2 external? kalau ada peneliti yg mencoba mencari tau siapa sebenarnya yg menguasai dunia ini dengan menelusuri keterkaitan 13 juta hubungan kepemilikan, 43.000 perusahaan multinasional, 600.000 simpul-simpul perusahaan dan satu juta jaringan di bawahnya hingga akhirnya mengerucut hanya pada beberapa nama lembaga keuangan internasional lalu bagaimana dengan kita kaum muslilmin yg katanya hendak membangun sebuah peradaban baru yg agung? dan kami sampai pada pelajaran terakhir hari ini:
the evil is always in the detail 3:)
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku." (QS An Nuur: 55)
*edisi mencari hikmah dalam setiap petualangan :D
Komentar
Posting Komentar