Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Ghouta part 1: Sungguh Allah Menyaksikan

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَـٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-Baqarah [2]: 30) Apa yang terjadi di Ghoutta entah mengapa bikin saya jadi inget surat di atas. Kenapa manusia harus menumpahkan darah di muka bumi? Untuk apa? Sebuah perenungan akan kejadian yang terjadi di dunia mungkin yang memicu seorang John Lenon menciptakan sebuah lagu berjudu...

Side Story Surat Al-Buruuj

Dalam tafsir Ibn Katsir dijelaskan terkait ayat yang mengabarkan orang-orang yang menyiksa orang beriman dengan membakar mereka di dalam parit Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami 'Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Suhaib, bahwa Rasulullah Saw. pernah menceritakan kisah berikut. Dahulu kala di kalangan orang-orang sebelum kamu terdapat seorang raja yang mempunyai seorang tukang sihir. Ketika tukang sihir itu telah lanjut usia, ia berkata kepada rajanya, "Sesungguhnya usiaku telah lanjut dan tidak berapa lama lagi ajalku akan tiba, maka berikanlah kepadaku seorang pemuda yang akan kuajari ilmu sihir." Maka raja menyerahkan kepada tukang sihir itu seorang pemuda untuk diajarinya ilmu sihir. Dan tersebutlah di antara rumah penyihir dan raja terdapat seorang rahib; maka bila si pemuda akan pergi ke rumah penyihir, terlebih dahulu ia mampir ke rumah si rahib dan mendengarkan...

Hidup buat Apa?

Hal yang menarik selepas mengajar kemarin adalah pertanyaan penutup my little sister (ketemu gede) :D "what's the point of breathing if we are going to die anyway?" saya hening sejenak Sesungguhnya pendek kata saya cukup jawab pakai adz-dzariyat ayat 56 وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku tapi mungkin yang dibutuhin cara pendekatan yang tepat dibandingkan sekedar jawaban singkat (?) terus saya jadi mikir,, terlahir di Indonesia bahas agama dan keyakinan akan keberadaan pencipta itu bukan sesuatu yang asing, pun masuk ke dalam Islam, satu hal yang sudah seharusnya saya syukuri. Tapi, kadang sesuatu yang mudah kita dapat bikin ia kehilangan keistimewaannya (cuma perasaan saya aja sih mungkin,, hehe). Contoh simple nya begini, pernah nggak kita mikir kenapa kita bisa bernapas? kenapa udara bisa masuk dan keluar sistem pernapasan kita? Long story short, ke...

Ushul Tafsir (Side Story 2: Masuk Islamnya Umar bin Khattab)

Al-Quran turun di tengah-tengah masyarakat yang berkomunikasi menggunakan Bahasa Arab, tentu saja mereka mengerti ketinggian Bahasa yang digunakan di dalam al-Quran. Akan tetapi, orang-orang Arab pun memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda. Telah mahsyur kisah tentang masuk Islamnya Umar bin Khattab radiyallahu anhu setelah mendengarkan surat Thaha. Ternyata saya baru tau kalau sebelum itu, Umar bin Khattab radiyallahu anhu sesungguhnya telah menerima Islam dalam hatinya ketika mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wassallam membaca surat al-Haqqah. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Safwan, telah menceritakan kepada kami Syuraih ibnu Ubaid yang mengatakan bahwa Umar ibnul Khattab pernah mengatakan bahwa sebelum masuk Islam, ia pernah keluar untuk menghadang Rasulullah shalallahu alaihi wassallam. Ternyata ia menjumpai beliau telah mendahuluinya berada di masjid. Lalu ia berdiri di belakang beliau, maka beliau ...