Kamu tahu? Kematian bukanlah hal yang menakutkan.
Kenapa? Karena bagaimana mungkin kita bisa bertemu Allah, Tuhan kita andai kita tidak melewati pintu kematian?
Tapi kamu tahu? Yang menakutkan adalah ketika Allah mengujimu dengan mencabut berbagai nikmat yang ada padamu. Ketika semua fungsi tubuhmu semakin memburuk. Pendengaranmu berkurang kemampuannya, penglihatanmu semakin kehilangan dayanya, kemampuan fisikmu semakin melemah, ingatanmu semakin payah. Hingga pada akhirnya kau lupa cara bersuci dari hadats. Engkau lupa bagaimana cara beribadah kepadaNya. Bahkan engkau melupakanNya.
Apalah artinya hidup di dunia ini kalau engkau melupakan Tuhanmu?
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
Tundukkanlah hatimu, khusyukkanlah ibadahmu.. karena engkau tak pernah tau kapan ajal akan menjemputmu.
Kenapa? Karena bagaimana mungkin kita bisa bertemu Allah, Tuhan kita andai kita tidak melewati pintu kematian?
Tapi kamu tahu? Yang menakutkan adalah ketika Allah mengujimu dengan mencabut berbagai nikmat yang ada padamu. Ketika semua fungsi tubuhmu semakin memburuk. Pendengaranmu berkurang kemampuannya, penglihatanmu semakin kehilangan dayanya, kemampuan fisikmu semakin melemah, ingatanmu semakin payah. Hingga pada akhirnya kau lupa cara bersuci dari hadats. Engkau lupa bagaimana cara beribadah kepadaNya. Bahkan engkau melupakanNya.
Apalah artinya hidup di dunia ini kalau engkau melupakan Tuhanmu?
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِذَا
أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالُوا وَكَيْفَ
يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ مَوْتِهِ
“Apabila
Allah menghendaki kebaikan atas hamba-Nya, maka Dia memperkerjakannya?”
Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana Allah memperkerjakannya?’ Beliau
menjawab, ”Allah memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum
kematiannya.” (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, Imam al-Hakim
menshahihkannya dalam al-Mustadrak. Syaikh Al-Albani menshahihkannya
dalam Al-Shahihah, no. 1334)
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” (QS. Ali Imran: 8)
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك أَنْ أُشْرِكَ بِك وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُك لِمَا لَا أَعْلَمُ
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik
(menyekutukan-Mu) sedangkan aku mengetahuinya. Dan aku memohon ampun
kepada-Mu terhadap kesyirikan yang tidak aku ketahui." (HR. Ahmad dan Shahih Abi Hatim serta yang lainnya, shahih)
تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101)
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)Tundukkanlah hatimu, khusyukkanlah ibadahmu.. karena engkau tak pernah tau kapan ajal akan menjemputmu.
Komentar
Posting Komentar