This is the story of the Son,
who was staking his life to manufacture steel
which he could boast to the world,
and of the Father,
who due to the financial restructuring, fought for survival.
Thus,
this is an intense tale of love, hate, and sorrow of the Manpyo Family,
which befell those Father and Son.
Karei naru wo ichizoku. Katanya si arti judul filmnya "great/royal family" tapi kata temen saya artinya "karena seseorang semua keluarga jadi benci" tapi 2-2nya relevan ama jalan cerita film nya sih. Film ini mengkisahkan tentang perseteruan antara ayah dan anak, manpyou daisuke sang pemilik hanshin bank dan teppei daisuke pemilik perusahaan baja. Dengan setting waktu tahun 60an disaat jepang mengalami krisis dan terjadi restrukturisasi lembaga keuangan bikin ceritanya jadi epik banget. Daisuke ini punya 3 anak, yg tertua adalah teppei, 2 anak perempuan, dan 1 lagi anak laki-laki, 3-3nya saya lupa namanya -_-
Konflik yang terjadi antara daisuke dan teppei di segmen awal film memang misteri. Di dalam keluarga manpyou, yang mengatur urusan rumah tangga sampai pernikahan anak-anak keluarga manpyou diatur oleh sang selingkuhan manpyou daisuke *ngeri ya?
Anak perempuan daisuke dinikahkan dengan seseorang yg bekerja di kementrian keuangan dan memiliki hubungan dekat dengan sang menkeu. Pernikahan ini dirancang untuk memuluskan akuisisi bank hanshin atas bank-bank lain yg rating nya lebih baik daripada hanshin bank. Termasuk pernikahan teppei dan adik laki-lakinya pun dilakukan dg latar belakang untuk memuluskan ekspansi bisnis sang ayah. Kehidupan di keluarga manpyou seperti di "neraka". Banyak konflik yg menjadi misteri yg baru terungkap di penghujung episode. Sampai-sampai adik laki-laki teppei ketika mengetahui istrinya mengandung, kalimat yg keluar dari mulutnya adalah, "gugurkan saja, aku tak ingin menambah jumlah manusia yg tidak bahagia dalam keluarga ini". Daisuke tidak pernah tersenyum di sepanjang cerita di episode terakhir pun senyum yg terkembang adalah senyum penyesalan. Plotnya breathtaking bgt.
Di sisi lain teppei digambarkan sbg tokoh dg karakter yg dipenuhi dg mimpi-mimpi dan ambisi. Dia ingin membangun industri baja di jepang dg semangat yg sangat futuristik membangun perekonomian jepang. Teppei adalah Direktur Eksekutif dari Hanshin Tokushu Seiko,, baja yang diproduksinya sudah diekspor untuk menyuplai kebutuhan perusahaan otomotif kelas dunia,, tapi perusahaan Teppei bisa berhenti bekerja karena tidak tercukupinya raw material yang disuplai oleh perusahaan lain. Setiap kali Teppei mengembangkan teknologi, penyuplai raw material (pig iron) akan menghentikan supplainya. Hal ini karena kedua perusahaan ini saling berkompetisi. Tentu saja ketergantungan ini tidaklah baik bagi perusahaan Teppei. Oleh karena itu, Teppei memutuskan untuk membangun blast furnace, sehingga ia bisa menghasilkan pig iron sendiri dan setiap perkembangan teknologi yang lahir dari perusahaannya tidak terkendala oleh kekurangan supplai bahan baku. Akan tetapi, membangun industri di saat negara sedang krisis.. bank mana yg cukup gila untuk mem-back-up kebutuhan dana perusahaan teppei??? Entah sudah berapa banyak lembaga finansial yg sudah didatangi teppei, dan tdk ada yg cukup punya nyali untuk melakukan investasi dalam megaproyek teppei,,
sampai akhirnya teppei bertemu dengan Daidou bank. Saat itu Daidou Bank memiliki presiden baru, Mikumo Shuoichi, teman lama Teppei saat kuliah di MIT. Teppei meyakinkan Mikumo bahwa bisnisnya adalah masa depan Jepang,
Well, for Japan to enter the group of developed countries,
there is no other way than to keep producing excellent products.
To do that, what we need is technology,
or human power which gives birth to technology.
It's true, for a defeated nation like ours, if there is a thing we call natural resource,
perhaps it is the human enthusiasm to compete in producing excellent things.
When those effort and enthusiasm are forgotten,
the growth of this country stops, and the future disappears as well.
Singkat cerita Daidou sepakat memberikan sokongan dana bagi ekspansi perusahaan Teppei, dan Daidou tidak bisa sendirian. Dengan approval dari daidou, teppei lebih mudah mendapat sokongan dana trmsk menggandeng hanshin bank milik ayahnya. Tapi siapa sangka disinilah titik kehancuran mimpi teppei dan menjadi jalan bagi ayah teppei mengakuisisi daidou bank. Hal yg tidak mungkin terjadi jika ditempuh dg jalur akuisisi normal dimana seharusnya bank besar yg memerger bank-bank kecil bukan bank kecil yg memakan bank besar, seperti kasus hanshin thdp daidou. Terjadi ledakan dalam pembangunan blast furnace, teppei mengalami kerugian finansial yg luar biasa, dengan penuh rekayasa hanshin bank menyatakan tidak memberikan support finansial pada perusaan Teppei. Alhasil kerugian yang dialami Daidou bank membuat posisinya sebagai Bank teratas menjadi bermasalah. Tentu saja Teppei tidak tinggal diam, kasus ini naik ke pengadilan,, dengan segala kerumitan yang terjadi, Teppei akhirnya bisa memenangkan perkara. Akan tetapi, angin kemenangan ternyata tdk berpihak pada teppei. Hanshin Bank dengan sangat licik akhirnya berhasil mengakuisisi daidou, terjadi restrukturisasi besar2an baik pada daidou (yg sudah menjadi bank merger baru) maupun perusahaan teppei. Teppei dan semua tangan kanannya ditendang dalam struktur organisasi perusahaan dan kepemimpinan di perusahaan Teppei dialihkan pada kompetitornya (yg sesungguhnya terlibat dalam rekayasa kasus peledakan proyek teppei). Akhir yg tragis. Siapapun harus belajar. Berbuat benar saja tidak cukup, karena kamu harus tau diluar sana banyak sekali "perfect evil" yang menempuh "jalur legal" untuk menghancurkan kebenaran.
If I were really your son...
there wouldn't be such a battle like this, right?
By doing this......
did you mean to take revenge on me and Grandfather?
Kamu tahu? Kenapa konflik keluarga ini begitu memusingkan? Semuanya berawal dari kesalahpahaman! Daisuke mengira teppei adalah anak haram dari ayahnya. Teppei melakukan bnyk hal termasuk membangun perusahaannya hanya supaya ayahnya melihat dirinya mampu menghasilkan sesuatu yg dapat membanggakan ayahnya. Semakin berambisi teppei mewujudkan mimpinya semakin mirip dirinya dengan sang kakek yang membangkitkan dendam sang ayah atas sang kakek yg telah menodai istrinya. Ibu teppei pun mengalami trauma, karena kasus ini pula yang membuatnya membiarkan sang suami dikuasai oleh selingkuhan sang pengurus rumah tangga. Padahal itu semua adalah salah paham! Salah paham! Teppei ternyata benar-benar anak dari manpyou daisuke. Tragis bgt pemirsa. Episode terakhir film ini sukses banget bikin saya nangis ampe sesenggukan T.T teppei memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Apakah karena kegagalan perusahaan nya? Bukan! Bukan itu! Dia mengakhiri hidupnya karena ia ingin melihat keluarganya manpyou royal family bahagia. Karena ibunya tidak bisa lagi tersenyum karena keberadaan dirinya, ayahnya menjadi sekeras itu pun karena keberadaan dirinya sang anak haram yg tidak diinginkan kehidupannya. Dengan satu peluru senapan yg menembus leher hingga bersarang di otaknya dengan sebuah keyakinan terakhir "aku adalah anak dari mampyou daisuke"
I believe that with my death,
at last everything abominable in the Manpyo Family
will all come to an end.
And then...
I want to entrust to my father the task...
of making my factory
and the Manpyo Family members
be guided by happiness.
Even if we hate each other,
even if we are not related by blood,
my father was....
Manpyo Daisuke.
Even if just once...
I wanted Father to smile at me.
Hiikss kenapa sih g tes darah ulang aja???!!! Kan konfliknya g akan jadi serumit ini T.T
catatan akhir Teppei sebelum ia membuat senapannya mengakhiri hidupnya:
When he tries to look strong,
and straightens up his back,
he will get hurt,
and then he himself will widen the gaping wound.
A human being is a foolish, and weak living thing.
Perhaps that's why...
human beings dream.
In realizing his dream,
difficulties will come along,
and sometimes...
dreams make people suffer.
Nevertheless,
the things that can carve out the Future,
which become human power,
are dreams poured with passion....
that's what I believe.
But...
the moment one forgets his aspirations,
the glory immediately....
comes to an end.
But I...
why...
won't I see tomorrow's sun?
Look to this day:
For it is life, the very life of life.
In its brief course
Lie all the verities and realities of your existence.
The bliss of growth,
The glory of action,
The splendour of achievement
Are but experiences of time.
For yesterday is but a dream
And tomorrow is only a vision;
And today well-lived,
makes Yesterday a dream of happiness
And every tomorrow a vision of hope.
Look well therefore to this day;
Such is the salutation to the ever-new dawn!
who was staking his life to manufacture steel
which he could boast to the world,
and of the Father,
who due to the financial restructuring, fought for survival.
Thus,
this is an intense tale of love, hate, and sorrow of the Manpyo Family,
which befell those Father and Son.
Karei naru wo ichizoku. Katanya si arti judul filmnya "great/royal family" tapi kata temen saya artinya "karena seseorang semua keluarga jadi benci" tapi 2-2nya relevan ama jalan cerita film nya sih. Film ini mengkisahkan tentang perseteruan antara ayah dan anak, manpyou daisuke sang pemilik hanshin bank dan teppei daisuke pemilik perusahaan baja. Dengan setting waktu tahun 60an disaat jepang mengalami krisis dan terjadi restrukturisasi lembaga keuangan bikin ceritanya jadi epik banget. Daisuke ini punya 3 anak, yg tertua adalah teppei, 2 anak perempuan, dan 1 lagi anak laki-laki, 3-3nya saya lupa namanya -_-
Konflik yang terjadi antara daisuke dan teppei di segmen awal film memang misteri. Di dalam keluarga manpyou, yang mengatur urusan rumah tangga sampai pernikahan anak-anak keluarga manpyou diatur oleh sang selingkuhan manpyou daisuke *ngeri ya?
Anak perempuan daisuke dinikahkan dengan seseorang yg bekerja di kementrian keuangan dan memiliki hubungan dekat dengan sang menkeu. Pernikahan ini dirancang untuk memuluskan akuisisi bank hanshin atas bank-bank lain yg rating nya lebih baik daripada hanshin bank. Termasuk pernikahan teppei dan adik laki-lakinya pun dilakukan dg latar belakang untuk memuluskan ekspansi bisnis sang ayah. Kehidupan di keluarga manpyou seperti di "neraka". Banyak konflik yg menjadi misteri yg baru terungkap di penghujung episode. Sampai-sampai adik laki-laki teppei ketika mengetahui istrinya mengandung, kalimat yg keluar dari mulutnya adalah, "gugurkan saja, aku tak ingin menambah jumlah manusia yg tidak bahagia dalam keluarga ini". Daisuke tidak pernah tersenyum di sepanjang cerita di episode terakhir pun senyum yg terkembang adalah senyum penyesalan. Plotnya breathtaking bgt.
Di sisi lain teppei digambarkan sbg tokoh dg karakter yg dipenuhi dg mimpi-mimpi dan ambisi. Dia ingin membangun industri baja di jepang dg semangat yg sangat futuristik membangun perekonomian jepang. Teppei adalah Direktur Eksekutif dari Hanshin Tokushu Seiko,, baja yang diproduksinya sudah diekspor untuk menyuplai kebutuhan perusahaan otomotif kelas dunia,, tapi perusahaan Teppei bisa berhenti bekerja karena tidak tercukupinya raw material yang disuplai oleh perusahaan lain. Setiap kali Teppei mengembangkan teknologi, penyuplai raw material (pig iron) akan menghentikan supplainya. Hal ini karena kedua perusahaan ini saling berkompetisi. Tentu saja ketergantungan ini tidaklah baik bagi perusahaan Teppei. Oleh karena itu, Teppei memutuskan untuk membangun blast furnace, sehingga ia bisa menghasilkan pig iron sendiri dan setiap perkembangan teknologi yang lahir dari perusahaannya tidak terkendala oleh kekurangan supplai bahan baku. Akan tetapi, membangun industri di saat negara sedang krisis.. bank mana yg cukup gila untuk mem-back-up kebutuhan dana perusahaan teppei??? Entah sudah berapa banyak lembaga finansial yg sudah didatangi teppei, dan tdk ada yg cukup punya nyali untuk melakukan investasi dalam megaproyek teppei,,
sampai akhirnya teppei bertemu dengan Daidou bank. Saat itu Daidou Bank memiliki presiden baru, Mikumo Shuoichi, teman lama Teppei saat kuliah di MIT. Teppei meyakinkan Mikumo bahwa bisnisnya adalah masa depan Jepang,
Well, for Japan to enter the group of developed countries,
there is no other way than to keep producing excellent products.
To do that, what we need is technology,
or human power which gives birth to technology.
It's true, for a defeated nation like ours, if there is a thing we call natural resource,
perhaps it is the human enthusiasm to compete in producing excellent things.
When those effort and enthusiasm are forgotten,
the growth of this country stops, and the future disappears as well.
Singkat cerita Daidou sepakat memberikan sokongan dana bagi ekspansi perusahaan Teppei, dan Daidou tidak bisa sendirian. Dengan approval dari daidou, teppei lebih mudah mendapat sokongan dana trmsk menggandeng hanshin bank milik ayahnya. Tapi siapa sangka disinilah titik kehancuran mimpi teppei dan menjadi jalan bagi ayah teppei mengakuisisi daidou bank. Hal yg tidak mungkin terjadi jika ditempuh dg jalur akuisisi normal dimana seharusnya bank besar yg memerger bank-bank kecil bukan bank kecil yg memakan bank besar, seperti kasus hanshin thdp daidou. Terjadi ledakan dalam pembangunan blast furnace, teppei mengalami kerugian finansial yg luar biasa, dengan penuh rekayasa hanshin bank menyatakan tidak memberikan support finansial pada perusaan Teppei. Alhasil kerugian yang dialami Daidou bank membuat posisinya sebagai Bank teratas menjadi bermasalah. Tentu saja Teppei tidak tinggal diam, kasus ini naik ke pengadilan,, dengan segala kerumitan yang terjadi, Teppei akhirnya bisa memenangkan perkara. Akan tetapi, angin kemenangan ternyata tdk berpihak pada teppei. Hanshin Bank dengan sangat licik akhirnya berhasil mengakuisisi daidou, terjadi restrukturisasi besar2an baik pada daidou (yg sudah menjadi bank merger baru) maupun perusahaan teppei. Teppei dan semua tangan kanannya ditendang dalam struktur organisasi perusahaan dan kepemimpinan di perusahaan Teppei dialihkan pada kompetitornya (yg sesungguhnya terlibat dalam rekayasa kasus peledakan proyek teppei). Akhir yg tragis. Siapapun harus belajar. Berbuat benar saja tidak cukup, karena kamu harus tau diluar sana banyak sekali "perfect evil" yang menempuh "jalur legal" untuk menghancurkan kebenaran.
If I were really your son...
there wouldn't be such a battle like this, right?
By doing this......
did you mean to take revenge on me and Grandfather?
Kamu tahu? Kenapa konflik keluarga ini begitu memusingkan? Semuanya berawal dari kesalahpahaman! Daisuke mengira teppei adalah anak haram dari ayahnya. Teppei melakukan bnyk hal termasuk membangun perusahaannya hanya supaya ayahnya melihat dirinya mampu menghasilkan sesuatu yg dapat membanggakan ayahnya. Semakin berambisi teppei mewujudkan mimpinya semakin mirip dirinya dengan sang kakek yang membangkitkan dendam sang ayah atas sang kakek yg telah menodai istrinya. Ibu teppei pun mengalami trauma, karena kasus ini pula yang membuatnya membiarkan sang suami dikuasai oleh selingkuhan sang pengurus rumah tangga. Padahal itu semua adalah salah paham! Salah paham! Teppei ternyata benar-benar anak dari manpyou daisuke. Tragis bgt pemirsa. Episode terakhir film ini sukses banget bikin saya nangis ampe sesenggukan T.T teppei memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Apakah karena kegagalan perusahaan nya? Bukan! Bukan itu! Dia mengakhiri hidupnya karena ia ingin melihat keluarganya manpyou royal family bahagia. Karena ibunya tidak bisa lagi tersenyum karena keberadaan dirinya, ayahnya menjadi sekeras itu pun karena keberadaan dirinya sang anak haram yg tidak diinginkan kehidupannya. Dengan satu peluru senapan yg menembus leher hingga bersarang di otaknya dengan sebuah keyakinan terakhir "aku adalah anak dari mampyou daisuke"
I believe that with my death,
at last everything abominable in the Manpyo Family
will all come to an end.
And then...
I want to entrust to my father the task...
of making my factory
and the Manpyo Family members
be guided by happiness.
Even if we hate each other,
even if we are not related by blood,
my father was....
Manpyo Daisuke.
Even if just once...
I wanted Father to smile at me.
Hiikss kenapa sih g tes darah ulang aja???!!! Kan konfliknya g akan jadi serumit ini T.T
catatan akhir Teppei sebelum ia membuat senapannya mengakhiri hidupnya:
A human being is a very tiny existence.
When he tries to look strong,
and straightens up his back,
he will get hurt,
and then he himself will widen the gaping wound.
A human being is a foolish, and weak living thing.
Perhaps that's why...
human beings dream.
In realizing his dream,
difficulties will come along,
and sometimes...
dreams make people suffer.
Nevertheless,
the things that can carve out the Future,
which become human power,
are dreams poured with passion....
that's what I believe.
But...
the moment one forgets his aspirations,
the glory immediately....
comes to an end.
But I...
why...
won't I see tomorrow's sun?
Look to this day:
For it is life, the very life of life.
In its brief course
Lie all the verities and realities of your existence.
The bliss of growth,
The glory of action,
The splendour of achievement
Are but experiences of time.
For yesterday is but a dream
And tomorrow is only a vision;
And today well-lived,
makes Yesterday a dream of happiness
And every tomorrow a vision of hope.
Look well therefore to this day;
Such is the salutation to the ever-new dawn!
Komentar
Posting Komentar